Jumat, 25 Mei 2012

LAPORAN PRAKTIKUM SEL MUKOSA PIPI



BAB I
A. Pendahuluan
            Jaringan lunak mulut terdiri dari mukosa pipi, bibir, ginggiva, lidah, palatum, dan dasar mulut. Struktur jaringan lunak mulut terdiri dari lapisan tipis jaringan mukosa yang licin, halus, fleksibel, dan berkeratin atau tidak berkeratin. Jaringan lunak mulut berfungsi melindungi jaringan keras di bawahnya; tempat organ, pembuluh darah, saraf, alat pengecap, dan alat pengunyah.
            Secara histologis mukosa mulut terdiri dari 3 lapisan, yaitu: 1) Lapisan epitelium, yang melapisi di bagian permukaan luar, terdiri dari berlapis-lapis sel mati yang berbentuk pipih (datar) dimana lapisan sel-sel yang mati ini selalu diganti terus-menerus dari bawah, dan sel-sel ini disebut dengan stratified squamous epithelium. 2) Membran basalis, yang merupakan lapisan pemisah antara lapisan ephitelium dengan lamina propria, berupa serabut kolagen dan elastis. 3) Lamina propria, Pada lamina propria ini terdapat ujung-ujung saraf rasa sakit, raba, suhu dan cita rasa. Selain ujung-ujung saraf tersebut terdapat juga pleksus kapiler, jaringan limf dan elemen-elemen penghasil sekret dari kelenjar-kelenjar ludah yang kecil-kecil. Kelenjar ludah yang halus terdapat di seluruh jaringan mukosa mulut, tetapi tidak terdapat di jaringan mukosa gusi kecuali di mukosa gusi daerah retromolar. Disamping itu lamina propria ini sebagian besar terdiri dari serabut kolagen, serabut elastin dan sel-sel fibroblast serta sel-sel daerah yang penting untuk pertahanan melawan infeksi. Jadi mukosa ini menghasilkan sekret, bersifat protektif dan sensitif.
            Pengamatan kondisi patologis yang terjadi di dalam rongga mulut dapat dilakukan dengan membuat preparat apusan yang diperoleh dengan membuat irisan tipis dari sepotong kecil jaringan yang telah difiksasi, kemudian dipulas, dilekatkan dalam medium dengan indeks refraksi yang sesuai di atas sebuah kaca objek kemudian ditutup dengan suatu kaca tutup.


           


B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu memahami dan melakukan prosedur pembuatan preparat apusan sel epitel lidah, mukosa bukal atau gingiva untuk mengamati keadaan sel epitel subyek dalam keadaan normal ataupun kondisi patologis.


















BAB II
Landasan Teori
Sel adalah unit struktural dan fungsional dari setiap organisme. Teori tentang sel yang pertama kali dikemukakan pada abad ke-19 menyatakan bahwa semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel.  Setiap sel berasal dari sebuah sel lainnya.  Seluruh fungsi vital bagi organisme terjadi di dalam sel dan sel-sel tersebut mengandung informasi genetik yang dibutuhkan untuk mengatur fungsi sel dan memindahkan informasi kepada sel-sel generasi berikutnya.
Salah satu cara untuk mengklasifikasikan sel adalah dengan mengamati apakah mereka hidup menyendiri atau berkelompok.  Organisme-organisme beragam dari yang hanya memiliki satu sel (disebut sebagai organisme uniseluler) yang berfungsi dan mempertahankan diri kurang lebih secara independen, atau membentuk koloni-koloni dan hidup bersama, sampai pada sel-sel multiseluler di mana sel-sel tersebut memiliki spesialisasi masing-masing dan biasanya tidak mampu bertahan hidup jika saling dipisahkan.  220 jenis sel dan jaringan membentuk tubuh manusia.
Sel juga dapat diklasifikasikan menurut struktur dalamnya :
1.      Sel-sel prokariotik memiliki struktur sederhana.  Mereka dapat ditemukan hanya pada organisme uniseluler dan sel-sel koloni.  Dalam sistem tiga domain dari klasifikasi ilmiah, sel-sel prokariotik diletakkan pada domain Archaea dan Eubacteria.
2.      Sel-sel eukariotik memiliki organel-organel sendiri pada membrannya.  Organisme-organisme eukarotik bersel tunggal sangat bervariasi, namun banyak pula bentuk-bentuk koloni dan multiselular (kingdom multiseluler, misalnya Animalia, Plantae dan Fungi, semuanya adalah eukarotik). (Hikmatul Iman-ITB,2005).

Karakteristik dari sel adalah sebgai berikut :
1. Sel sangat kompleks namun teratur
2.  Sel memiliki program genetik dan memiliki cara untuk menggunakannya
3. Sel mampu memperbanyak diri
4. Sel membutuhkan, memperoleh dan menggunakan energi
5. Sel melaksanakan berbagai reaksi kimiawi
6. Sel terlibat dalam berbagai aktivitas mekanis
7. Sel mampu mengatur diri
8. Sel mampu merespon terhadap rangsang. (Diah,2011)
            Jaringan epitelium (epithelial tissue) terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas dengan rapat. Pada banyak epitelium, sel-sel tersebut dipatri menjadi satu oleh tight junction (persambungan ketat). Permukaan bebas pada epitelium itu terpapar ke udara atau cairan, sementara sel-sel yang berada di bagian dasar rintangan itu melekat ke suatu membran basal (Campbell, 2004).
Sel-sel epitel mukosa mulut terdiri dari empat lapisan berturut-turut dari yang paling dalam ke permukaan yaitu lapisan germinativum/basalis, lapisan spinosum, lapisan granulosum dan lapisan corneum. Stratum basalis terdiri dari selapis sel berbentuk kubus yang berbatasan dengan  lamina propia dan mengandung sel-sel induk yang secara kontinyu bermitosis dan anak selnya dikirimkan ke lapisan yang lebih superfisial. Stratum spinosum terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk bulat atau oval dan mempunyai karakteristik sel yang mulai matang. Stratum granulosum terdiri dari beberapa lapis sel yang lebih gepeng dan lebih matang dari stratum spinosum dan mengandung banyak granula keratohyalin yang merupakan bakal sel keratin. Stratum corneum terdiri dari selapis atau berlapis-lapis sel (tergantung regio) berbentuk pipih yang tidak berstruktur dan tidak mempunyai inti sel. Mukosa mulut dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe yaitu mukosa pengunyahan, mukosa penutup dan mukosa khusus. Mukosa pengunyahan terdapat di regio rongga mulut yang menerima tekanan kunyah seperti gusi dan palatum durum. Jaringan epitelnya parakeratinised (mempunyai lapisan keratin tipis yang beberapa selnya da yang masih memiliki inti sel yang tidak sempurna). Mukosa penutup terdapat pada dasar mulut, permukaan inferior lidah, permukaan dalam bibir dan pipi, palatum molle dan mukosa alveolaris kecuali gusi. Tipe epitelnya nonkeratinised (tidak memiliki lapisan keratin). Mukosa khusus terdapat pada dorsum lidah, tipe epitelnya ortokeratinised (memiliki lapisan keratin yang tebal yang terdiri dari sel-sel yang sudah tidak berinti) (Puspitawati, 2003). Perbandingan antara sel basal-parabasal, sel intermediet, dan sel superfisial disebut indeks maturasi. Pada kondisi normal, jumlah sel pada lapisan superfisial sesuai dengan jumlah sel pada lapisan sel basal (Naib, 1970).











BAB III
Material dan Metode
1.      Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop cahaya, kaca preparat, kaca penutup, cover glass,dan tusukgigi atau cotton bud, mukosa pipi manusia , alcohol 70 % ,tisu ,dan metilen blue.
2.      Prosedur Kerja
Disediakan kaca objek yang bersih, dibersihkan dengan larutan alkohol dan tisu. Dikorek perlahan – lahan menggunakan tusuk gigi yang bersih ke bagian dalam pipi.
Disentuhkan material tersebut ke atas kaca objek. Kemudian ditambahkan setetes metilyn blue diatasnya. Lalu ditutup dengan cover glass. Diamati preparat tersebut dengan mikroskop cahaya , dengan perbesaran yang teratur.



  
BAB IV
Hasil Praktikum

No.
Nama
Foto
Perbesaran
Keterangan Gambar
1.
Preparat A








            1
     3               2

Dokumentasi Pribadi
Perbesaran 40 x
  1. Nucleus
  2. Sitoplasma
  3. Membran plasma
2.
Preparat B









    3.                 1.
              2.


Dokumentasi Pribadi
Perbesaran 40 x
  1. Nukleus
  2. Sitoplasma
  3. Membran sel
3.
Preparat C









       1.
              2.
                      3.



Dokumentasi Pribadi
Perbesaran 40 x
  1. Membran sel
  2. Nukleus
  3. sitoplasma







BAB V
Pembahasan
            Sel ini biasanya berdiameter sekitar 10μ - 50μ (micrometer). Nucleus biasanya terdapat ditengah sel dan berbebtuk bulat dan oval. Setiap sel mempunyai 1 inti.
Pada percobaan ini praktikan mengamati sel mukosa mulut sebagai sel hewan. pada sel mukosa mulut prktikan dapat melihat adanya membran sel, inti sel dan sitoplasma. Fungsi inti sel dan sitoplasma pada sel hewan sama seperti pada sel tumbuhan, bedanya sel hewan tidak memiliki dinding sel. Sel hewan hanya mempunyai membran sel yang berfungsi untuk melindungi organel-organel yang berada di dalamnya. Sel didalam tubuh manusia, terdiri dari membran plasma , sitoplasma , organel , dan nukleus.
Berdasarkan hasil pengamatan bagian yang sangat terlihat jelas adalah inti sel. Karena penyerapan warnanya lebih pekat. Kendala yang dialami pada percobaan kali ini adalah sulitnya mendapat sayatan yang tipis dan adanya gelembung udara sehingga mempersulit pengamatan. Gelembung udara dapat terjadi karena kurangnya ketelitian saat menutup kaca preparat. Terdapat juga preparat sel yang tidak terlihat jelas, ini dikarenakan mungkin karena adanya jamur pada lensa mikroskop atau tingkat pengaturan kefokusannya kurang.







BAB VI
Kesimpulan
1. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti  biologis.
2. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
3. Yang dapat dilihat jelas dari struktur sel adalah inti sel (nuleus), sitoplasma, dan dinding sel.
4.  Sel hewan mempunyai membran sel, tidak memiliki butir-butir plastida dan mempnyai vakuola yang berukuran kecil, serta mempunyai bentuk yang tidak tetap.
5. Tusuk gigi sangat diperlukan dalam mengamati objek yaitu untuk menghindari gelembung udara pada proses pengamatan












BAB VII
Daftar Pustaka
            belindch.wordpress.com/2009/12/07/sitologi-sel-epitel-rongga-mulut/(di unduh tanggal 8 mei 2012)
Campbell Neil, et al. 2004. Biologi. Edisi Kelima. Jilid III. Jakarta: Penerbit Erlangga.
http://hikmatulimanitb.multiply.com/journal (di unduh tanggal 8 mei 2012)
Lesson C, et al. 1990. Mempersiapkan Jaringan dalam Buku Ajar Histologi. Edisi V. Jakarta. EGC. Hal 7-8.
Pratiwi,Srimaryati,Rikini,Suharno & S Bambang.2007.Biologi SMA Jilid 2 untuk kelas XI .Jakarta:Erlangga
Puspitawati Ria. 2003. Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Jaringan Lunak Mulut. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia; 10 (Edisi Khusus) : 462-467.
Rossa Yunilda.2010.Penuntun Pratikum Biologi.Palembang: STIKes Siti khadijah Palembang
diaharrazy.files.wordpress.com/2011/04/bahan-kuliah-biologi-2.pd (diunduh tanggal 8 mei 2012)

Rabu, 16 Mei 2012

pari's island in my lense art






wah seneng banget pas tanggal 11-13 mei 2012 kemarin gue pergi ke pulau pari kepulauan seribu dalam rangka fieldtrip. gambar diatas diambil dari lokasi sana, langsung w yg foto loooohhh... baguuss kaaaann?? hehehe

belajar photography sendiri.. masih amatir tapiii lumayan laahh :D